Cianjur News Nurani Rakyat-,- Salah satu tujuan utama, Program Indonesia Pintar (PIP )adalah mencegah putus sekolah dengan memberikan bantuan bentuk finansial kepada keluarga miskin, pemerintah berharap dapat menarik siswa yang telah putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan mereka.
"Setelah dana bantuan PIP diterima oleh peneriman manfaat, guna kebutuhan yang kepentingan siswa, seperti beli baju, sepatu, alat tulis dll, juga bagi siswa yang rentan miskin, anak yatim itu prioritas pemerintah kalau melihat juklak juknis.
Namun niat baik pemerintah memberi bantuan kepada siswa miskin justru malah dijadikan ajang keuntungan oknum pihak sekolah, seperti halnya yang terjadi di SDN Pageurmaneh kecamatan Tanggeung kabupaten Cianjur, diduga kuat siswa seharusnya 6 kali, tenyata yang diterima hanya 1 kali (1x) saja, yang sekarang sudah duduk dikelas 6, sebut saja yang bernama Saepul dengan Alamat Kp Pagermaneuh yang tidak jauh dari seputar sekolah.
Menurut orang tua siswa Saepul kepada crew media berulang kali menelpon mengatakan bahwa adanya bantuan PIP pernah menerima satu kali (1x )ditahun 2024 dengan nominal 400.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah) diserahkan oleh sekolah dan tidak mengetahui data yang seharusnya diterima, kemudian ketauan anaknya sudah duduk di kelas 6, bebernya.
Terkait dugaan pengelapan dana PIP di SDN Pagermaneuh saat dipertanyakan oleh salah satu saudara bapaknya Saepul yang bernama Supardi ( ua batak) kepada crew media mengatakan bahwa pihak sekolah SDN Pagermaneuh diduga gelapkan uang ke warga termasuk saudaranya yang awalnya tidak diberikan hanya akhir tahun 2024 lah yang diterima.
"Kalau yang lainya belum, jangan jangan mengalami yang sama ,penting ditelusuri lebih jauh"katanya.
Tanggapan Uus selaku Ketua Ranting Bojongpetir PGRI kecamatan Tanggeung sekaligus kepala sekolah, Kepada awak media mengatakan, bagi sekolah yang memiliki persoalan dengan siswa segera selesaikan dan bersinergilah dengan cara komunikasi antara pihak sekolah dan masyarakat juga jalinlah kerja sama yang baik dengan berbagai pihak agar tercipta suasana kondusifitas singkatnya.
Menurut kepala sekolah Asep Supriatna yang baru menjabat di SD Negeri Pagermaneuh melalui sambungan wasthaap, terkait adanya dugaan kasus PIP hari senin saat mulai masuk sekolah paska libur akan mengundang kepala Sekolah lama dan lainnya untuk klarifikasi adanya dugaan ketimpangan bantuan PIP tersebut yang ada di SDN Pagermaneh dan pihak media jangan dulu datang kesekolah, singkatnya.
Ibu Ai mantan Kepala Sekolah kepada crew media , dirinya sudah purna sekarang sudah ganti yang baru ,( lewat whatsaap) terkait adanya dugaan kasus bantuan pip ,(muhun kapengker ibu janten kepala sekolah pagermaneuh saha nami siswana anu tenampiteh?) iya ibu sebelumnya jadi kepala sekolah sdn pageurmaneh,siapa nama anak yang tidak menerima?, meminta data siswa
Lain hari kepada crew media melalui orang lain telah menerima teks pesan ,keterangannya dari kepsek baru menerima teks whatsaap dari Kepala Sekolah lama yang telah purna, dalam kata katanya, perasaan nama anak saepul selalu di berikan melalui Pak Unang yang mengambil uang dan diketahui semua guru, jika persoalan ini mau selesai tentunya serta komite, kalau begitu harus didatangkan Pak Unang ke sekolah.(alung/supriadi).
0Komentar